Thursday, September 19, 2013
contoh autobiografi
Autobiografi
Nama saya Abdul
Muhaimin lahir di Kimbim, 14 Desember 1994. Saya anak kedua dari tiga
bersaudara. Saya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ayah saya
seorang pedangang kaki lima dan Ibu saya hanya mengurus urusan rumah tangga di
rumah. Ayah dan ibu saya merawat saya dengan sangat disiplin dan tegas, mereka
sangat tegas karena mereka ingin melihat anaknya tidak manja dan bisa mandiri. Mereka
juga mengajariku banyak tentang ilmu Agama. Saya sudah bisa mengaji sebelum
saya masuk SD.
Saya tidak pernah
bersekolah di TK karena saya tidak ingin masuk di Taman Kanak-Kanak pikirku
sangat membosankan. Saya masuk SD umur 7 tahun di SDN 019 Manding kabupaten
Polewali Mandar sekitar 100 meter dari rumahku. Ketika SD saya selalu mendapat
nilai yang baik sehingga saya menjadi peringkat kelas. Karena saya menjadi
peringkat kelas ibu guruku selalu menunjuk saya untuk ikut cerdas cermat antar
SD tingkat kabupaten. Tapi saya hanya berakhir di tingkat kabupaten saja dan
saya biasa juara 2 atau 3 bahkan tidak juara. Selama di SD saya diajarkan
berbagai pengetahuan umum. Seperti Matematika, Bahasa Indonesia maupun Bahasa
Inggris dan sebagainya. Saya juga dibekali oleh pengetahuan social.
Selama saya bersekolah
di jenjang SD nilai terendah yang pernah saya dapat adalah nilai 40 dan itupun
hanya satu kali selama saya SD dan setelahnya saya tidak pernah dapat merah
lagi. Setiap saya pulang dari sekolah Ayah saya selalu menyempatkan waktunya
untuk melihat hasil belajar saya di sekolah sehingga apabila Ayah saya
mendapati kekurangan saya dalam sebuah materi dalam pelajaran maka beliau
langsung mengajari saya tentang materi itu. Dan Ayah saya selalu mengatakan
rajinlah belajar pasti kamu bisa dan utamakanlah belajar, biarkanlah temanmu
pergi bermain sepuasnya karena yakin bahwa suatu saat nanti kamu bisa memetik
buahnya. Sehingga saya banyak belajar dari pada bermain. Terbukti mulai kelas I
SD sampai kelas VI SD saya mendapat peringkat pertama dan pada saat Ujian
Nasional nilai saya masuk dalam sepuluh besar tingkat kabupaten Polewali Mandar
urutan ke delapan dan urutan pertama di sekolah. Tapi orang tuaku mengatakan
jangan cepat puas.
Pada umur 12 tahun
saya menjadi siswa di SMPN 4 Polewali. Disana saya bertemu dengan teman-teman
baru yang luar biasa. Jarak rumahku dengan sekolah sekitar 1,5 km. Kelas VII
saya naik sepeda ke sekolah, setelah kelas VII saya tidak naik sepeda lagi tapi
saya berjalan kaki dengan teman-teman. Di SMP saya diajarkan pengetahuan umum
yang lebih mendalam seperti Fisika, Biologi, Matematika dan sebagainya. Saya
semakin rajin belajar karena persaingan agak kuat sehingga saya belajar lebih
tekun lagi. Kelas VIII saya ikut Olimpiade Fisika se-kabupaten, tapi saya hanya
bisa menjadi harapan I. Selama SMP saya mendapat peringkat pertama terus. Dan
saya juga aktif di organisasi Pramuka. Saya menjadi Ketua Pimpinan Regu. Saya
selalu mewakili sekolah dalam ajang kepramukaan. Dan saya sempat ikut Jambore
Daerah di tingkat provinsi. Pramuka mengajarkan kita bagaimana menjadi orang
yang cakap dalam segala hal serta memiliki imtak. Saya juga pernah ikut lomba
gerak jalan tingkat kabupaten dan menjadi juara I. Di SMP juga saya telah
mengenal persahabatan, cinta, dan persaingan..
Berkat keringat dan kerja kerasku,
saya menjadi siswa peringkat umum dan menjadi siswa teladan. Dan hal itulah
yang sulit saya lupakan
Pada umur 16 tahun,
saya masuk ke SMAN 3 Polewali. Disinilah puncak paling berkesan dalam hidupku.
Saya menemukan sahabat-sahabat yang baik dan pengertian. Kesolidaritasan sangat
kuat. Dan guru-guru yang mengajariku banyak hal dalam hidupku, yang selalu
memotivasiku dan menyemangatkanku, sehingga saya mendapat banyak prestasi di
bidang akademik dan non akademik. Selama di SMA saya juga mendapat peringkat
pertama mulai masuk hingga selesai. Kelas X saya ikut dalam ajang lomba cerdas
cermat 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang diadakan oleh MPR.
Pertama saya juara I
di tingkat kabupaten dan mewakili kabupaten di tingkat provinsi. Di tingkat
provinsi kami hanya bisa menjadi harapan I. kami sangat kecewa dan sedih karena
persiapan kami sudah sangat matang dan bagus, sampai pada saat itu kami
menangis, hal yang tak bisa kami bayangkan siswa SMA menangis, tapi hal itu
sangat berkesan buat kami sehingga hal itu busa terjadi. Tahun depan kami ikut
lagi dan Alhamdulillah kami menjadi juara I lagi di tingkat kabupaten dan
mewakili lagi kabupaten Polewali Mandar di tingkat provinsi. Kami bisa menjadi
juara karena kami belajar dari kekurangan kami tahun lalu yaitu kami terlalu
banyak melakukan dosa dan selalu berprasangka negatif.
Pada saat itu saya
menjadi juru bicara di tim kami. Dan berkat usaha dan doa,setiap hari kami membahas
tentang materi 4 pilar dan di rumahpun saya menhabiskan waktu untuk mempelajari
4 pilar,di selang waktu saya juga selalu menyempatkan waktu untuk
mempelajarinya. Begitu tekad sudah membara apapun menjadi mudah bagi kita,
sehingga kami bisa menjadi juara I di tingkat provinsi dan mewakili kabupaten
Polewali Mandar di tingkat nasional. Dan itulah pertama kalinya saya
menginjakkan kaki di Ibu kota. Disaana kami di ajak ke tempat wisata dan ke
tempat-tempat penting lainnya seperti Monas, Istana Negara, Isatana Bogor dan
masih banyak lagi. Disinilah saya mendapat pengalaman yang begitu berkesan dan
berharga dalam hidupku.
Di samping lomba
cerdas cermat itu saya juga ikut dalam Olimpiade Matematika dan saya bisa
menjadi juara I di tingkat kabupaten dan terhenti di tingkat provinsi. Saya
juga sangat aktif di bidang organisasi sehingga saya menjadi ketua Osis di
sekolahku. Saya sangat senang berorganisasi karena dari situlah kita bisa
mematangkan atau merealisasikan pelajaran yang kita dapat di sekolah. Kita bisa
meningkatkan rasa percaya diri kita dan mengajarkan banyak orang bagaimana
menjadi orang yang mandiri serta menjadi tempat saling berbagi satu sama lain
sehingga wawasan kita menjadi luas.
Saya bisa berprestasi di bidang akademik
maupun di organisasi itu dikarenakan oleh satu hal yaitu kita bisa mengatur
waktu kita. Kebanyakan orang hanya bisa berhasil dalam satu bidang saja karena
dia tidak bisa mengatur waktunya. Mengatur (manage) waktu merupakan salah satu
soft skill.
Di SMA saya selalu
banyak belajar karena saya ingin sekali menggapai mimpi-mimpiku. Saya ingin
menjadi peringkat umum lagi seperti ketika saya SD dan SMP. Setiap waktu saya
selalu belajar keras dan tak lupa untuk berdoa kepada Allah karena usaha tanpa
doa itu sombong sedangkan doa tanpa usaha sama dengan buta atau bohong.
Keringat sedikit banyak membuat saya hampir putus asa tapi hal itu selalu saya
lawan meskipun sampai titik darah penghabisan .tidak ada kata untuk menyerah “never say die”. Akhirnya mimpiku yang
skala waktu pendek itu bisa saya raih yaitu menjadi peringkat umum. Predikat
siswa teladan, siswa terbaik, siswa teraktif dan lain sebagainya menjadi gelar
saya. Hal itu sangat signifikan dalam scenario kehidupan saya.
Ketika saya SMA saya
memiliki begitu banyak cita-cita. Pertama saya ingin sekali masuk dalam jurusan
Hukum atau ilmu politik UNHAS karena saya ingin menjadi kerja di pemerintahan
sebagai politisi. Tapi lama kemudian saya mengurungkan niatku itu karena
setelah saya pikir-pikir di dalam dunia politisi itu sangat banyak perbuatan
yang sudah sangat menyimpang dari hal-hal yang baik. Kita selalu melakukan hal
apapun demi meraih sesuatu, itu sangat bertentangan dengan hati nurani saya.
Dan yang ada dalam
benak saya, saya ingin menjadi negarawan yang hanya memikirkan bagaimana
memajukan bangsa kita tanpa meminta pamrih dari Negara dan tidak mementingkan
diri sendiri dan keluarga. Orang yang menjadi negarawan adalah orang yang
betul-betul mengabdi kepada Negara. Oleh karena itu saya memutuskan untuk masuk
dalam program studi pertambangan UNHAS karena saya melihat energy dan sumber
daya mineral kita bisa menunjang APBN.
Tapi masyarakat kita
belum mampu mengoptimalkan kekayaan alam di Indonesia. Seandainya kekayaan kita dalam bidang
pertambangan bisa kita optimalkan maka saya yakin masyrakat kita bisa
menyejahterakan rakyat. Hal itu menyebabkan pendidikan mudah diraih dan semua
masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan yang layak, sehingga kita bisa
mencapai tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga pada saat pemilihan program
studi di jalur SNMPTN pilihan pertama saya UNHAS program studi teknik
pertambangan, yang kedua teknik sipil dan ketiga UNM program studi pendidikan
matematika, yang ke empat psikologi. Dan setelah pengumuman SNMPTN Allah
meluluskan saya di teknik pertambangan UNHAS.
Cita-cita saya
sekarang ingin menjadi pengusaha pertambangan yang memberikan nilai tambah bagi
perekonomian nasional dalam uasaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat, sekaligus merangkap sebagai negarawan dan ingin menjadikan Indonesia sebagai
Negara yang tidak dipandang sebelah mata. Mimpikanlah semua hal yang anda
inginkan. Yakinlah anda bisa menggapainya karena tidak ada yang tidak mungkin
apabila kita bersama Allah “no action no
happen”. Kalau ingin menjadi orang yang luar biasa maka lakukan hal yang
tidak biasa.
thank you all my friend. you guys have given me a lot of lessons about the meaning of life and the meaning of friendship. you have made my life so beautiful lines and precious. especially:
sayadi fahreza
idham m. barlim
iyan wayis alqarni
irdhan wahyudi
candra
muh. izhak
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment