Suku Mandar

Seputar informasi dan seluk beluk suku MANDAR

Tuesday, November 18, 2014

Demonstrasi dengan cara anarkis, benar tidak?

No comments :
      Demonstrasi merupakan cara untuk menyampaikan aspirasi. Demonstrasi tentunya tidak asing lagi bagi kita, sejak zaman dulu demonstrasi ini sudah dikenal (sejak zaman batu, upss hehe). Biasanya yang melakukan demonstrasi itu umumnya mahasiswa, buruh maupun masyarakat itu sendiri. Adanya demonstrasi diakibatkan oleh adanya ketidak sejalanan pikiran antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. ketidak sejalan atau beda pendapat itu menimbulkan masalah yang mengakibatkan adanya salah satu pihak yang merasa dirugikan.
        Demonstrasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, ada yang berorasi atau berkata-kata untuk menyampaikan aspirasi dan ada juga yang hanya menampilkan gerakan tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seperti pantomim gitu. Demonstrasi sih bagus karena dapat menjadi kontrol sosial bagi masyarakat dan juga dapat menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi.

Nilai Kearifan Lokal Daerah Mandar

No comments :
Nilai Kearifan Lokal Daerah Mandar. Mandar merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia tepatnya di Sulawesi Barat. Dulunya suku ini merupakan sebuah kerajaan yang dimana orang-orangnya berwatak tegas dan berani, tapi seiring berkembangnya waktu suku ini tidak lagi menjadi sebuah kerajaan karena besarnya pengaruh dari hokum Negara ketimbang hokum di suku Mandar itu.

Nilai Kearifan Lokal Daerah Mandar


Baca juga:

Inilah Arti dan Makna Logo Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat

Meskipun suku ini tidak lagi menjadi sebuah kerajaan, tapi adat dan istiadat serta kebudayaan masih terjaga dengan baik. Nah, yang menarik dibahas dari budaya suku Mandar ini adalah “Sayyang Pattuqduq”. Secara harfiah yaitu Sayyang yang berarti kuda dan pattuqduq yang berarti menari. Jadi, Sayyang Pattuqduq berarti kuda yang menari. Ini merupakan suatu adat yang biasa ditampilkan pada acara-acara tertentu, diantaranya: Khatam Qur’an, Syukuran, Pernikahan dll.

Nilai Kearifan Lokal Daerah Mandar

Sayyang pattuqduq diiringi oleh music rebana dan seorang yang makkalindaqdaq “berpantun”. Kemudian kuda itu menari melompat-lompat dengan teratur. Kegiatan ini biasa dilangsungkan pada saat ada khatam Qur’an secara massal. Anak yang sudah mengkhatamkan Qur’an akan duduk di atas kuda dan dibawa secara arak-arakan mengelilingi kampong. Hal ini dapat memicu anak-anak lainnya untuk menjadi rajin mengaji karena ingin juga merasakan khatam Qur’an dengan menaiki sayyang pattuqduq dengan tak terlepas pula dari ajaran agama Islam yaitu setelah anak-anak di khatamkan di masjid dan berdo’a bersama barulah acara kedua yaitu menaiki kuda yang menari mengelilingi kampong yang disebut “sayyang pattuqduq”.

Mahasiswa Sejati

1 comment :


Dewasa ini, dunia banyak mengalami perubahan yang sangat signifikan, terutama dalam bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Itu diakibatkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dunia serasa dapat digenggam. Hal itu menyebabkan pola pikir manusia mengalami perubahan pula. Persaingan bangsa-bangsa dalam kancah internasional sangat menentukan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, dibutuhkan anak-anak bangsa yang cerdas dan kreatif yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera. Agen yang sangat menentukan dan berperan besar dalam perubahan bangsa adalah generasi muda khususnya mahasiswa. Karena mahasiswa selalu berpikir kritis dan mandiri lebih cenderung untuk memikirkan masa depan bangsa berdasar atas keidupan sosial yang mereka rasakan secara langsung. Kata Sang   proklamator RI "Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda niscaya akan kugoncangkan dunia".